Serahkan Bantuan ATENSI, Komisi VIII DPR RI Bersama Kemensos Antisipasi Dampak Pandemi Bagi Anak

Penyerahan Bantuan Sosial secara simbolis oleh Wakil Ketua dan Anggota Komisi VIII DPR RI kepada 19 anak yatim, piatu dan yatim piatu.foto:istimewa

Makassar, liniindonesia.com – Kementerian Sosial bersama Komisi VIII DPR RI menyalurkan Bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) bagi anak, penyandang disabilitas, lanjut usia (lansia), korban kenyalahgunaan NAPZA, serta tuna sosial.

Secara simbolis bantuan ATENSI diberikan oleh Wakil Ketua dan Anggota Komisi VIII DPR RI, TB. Ace Hasan Syadzily kepada penerima bantuan ATENSI di Balai Anak Toddopuli Makassar dengan total senilai Rp 1.531.027.000.

Bacaan Lainnya

Bantuan ATENSI yang diserahkan terdiri dari bantuan kewirausahaan untuk 287 orang berupa usaha konveksi, peternakan, warung kelontong, fotografi, desain grafis, bengkel, service elektronik, tenun, souvenir dan sablon. Bantuan Akesibilitas bagi dua orang berupa laptop dan handphone, serta bantuan kebutuhan dasar diserahkan bagi 489 orang berupa sembako, nutrisi dan perlengkapan sekolah.

Pada kesempatan itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial, Idit Supriadi Priatna menyatakan bahwa bantuan ATENSI diberikan kepada anak yatim, piatu dan yatim piatu yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19 total bantuan Rp 32.500.000 untuk 63 anak. Bantuan ini diserahkan secara simbolis oleh Wakil Ketua dan Anggota Komisi VIII DPR RI kepada 19 anak yatim, piatu dan yatim piatu.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI TB. Ace Hasan Syadzily mengapresiasi kinerja Kementerian Sosial sebagai salah satu diantara kementerian yang paling penting dan DPR RI memiliki perhatian serius untuk terus mendorong agar pemerintah terutama kepada masyarakat mengantisipasi dampak pandemi terhadap kehidupan anak-anak.

“Tentu saja, Komisi VIII DPR RI menyetujui, mendorong dan memastikan agar pendidikan anak, sekolah pengasuhan anak sehingga mereka bisa tumbuh dewasa betul-betul mempunyai nasib yang sama dengan anak yang seusia mereka, terutama pendidikan yang layak,” ucap Ace. Sabtu, (9/10/21)

Pemerintah, kata Ace, harus adil memperhatikan kondisi anak yatim, piatu dan yatim piatu yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19.

Di tempat sama, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) memberikan bantuan sebagai bentuk perhatian serius dari pemerintah senilai Rp 50 juta berupa bantuan perlengkapan sekolah, perlengkapan ibadah dan bantuan perlengkapan serta sarana masjid.

Salah satu anak yatim, Aurel Rahmadani (13) penerima bantuan ATENSI anak yatim, piatu dan yatim piatu berupa tabungan dalam bentuk ATM. Aurel adalah anak yang ditinggal ibunya dua bulan lalu akibat Covid-19.

Ia bercita-cita sebagai Dokter Anak dan menyampaikan bantuan yang didapatkan untuk menambah biaya sekolah. “Saya ingin sukses dan bisa membanggakan kedua orang tua saya walaupun Ibu telah tiada,” harapnya.

Bantuan ATENSI diterima juga oleh Satria (38), seorang penyandang disabilitas fisik bagian kaki, berupa bantuan kewirausahaan berupa mesin jahit yang akan dimanfaatkan untuk melanjutkan usaha vermak. Sebelumnya ia mendapatkan keuntungan Rp 40-50 ribu/hari.

“Senang sekali mendapatkan bantuan ini. Semoga setelah mendapatkan bantuan bisa lebih lancar dan maju usahanya. Sekarang sudah ada mesin jahit dan ini sangat membantu untuk usaha,” ucap Satria.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *