Isra Miraj: Peristiwa Mulia dan Mukjizat Nabi Muhammad SAW

Jakarta, Lini Indonesia – Firman Allah SWT dalam surah An-Najm ayat 13-18, menggambarkan peristiwa Isra Miraj, yang merupakan salah satu mukjizat agung Nabi Muhammad SAW. Mukjizat ini merupakan momen yang mulia dan luar biasa dalam sejarah Islam. Surah An-Najm ayat 13-18 memberikan gambaran tentang perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW ke langit yang tinggi, di mana beliau menerima wahyu dan bertemu dengan Allah SWT.

وَلَقَدْ رَاٰهُ نَزْلَةً اُخْرٰىۙ عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهٰى عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوٰىۗ اِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشٰىۙ مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغٰى لَقَدْ رَاٰى مِنْ اٰيٰتِ رَبِّهِ الْكُبْرٰى

Artinya: “Sungguh, dia (Nabi Muhammad) benar-benar telah melihatnya (dalam rupa yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu ketika) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal. (Nabi Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha dilingkupi oleh sesuatu yang melingkupinya. Penglihatan (Nabi Muhammad) tidak menyimpang dan tidak melampaui (apa yang dilihatnya). Sungguh, dia benar-benar telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang sangat besar.”

Menurut buku “Biografi Rasulullah: Sebuah Studi Analitis Berdasarkan Sumber-Sumber yang Otentik” karya Mahdi Rizqullah Ahmad, peristiwa Isra Miraj terkait erat dengan serangkaian musibah yang menimpa Nabi Muhammad SAW secara berturut-turut.

Saat itu, Nabi SAW mengalami kesedihan yang sangat mendalam karena kepergian pamannya, Abu Thalib, serta kematian istri tercintanya, Khadijah, dan berbagai bentuk penganiayaan yang dilakukan oleh kaum musyrikin terhadap umat Islam.

Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang kapan peristiwa ini terjadi secara tepatnya. Sebagian ulama berpendapat bahwa peristiwa Isra Miraj terjadi sekitar 10 tahun setelah Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi seorang nabi. Namun, ada juga pandangan lain di kalangan ulama yang menyebutkan periode yang berbeda mengenai waktu peristiwa ini terjadi.

Peristiwa Isra Miraj sendiri dimulai ketika Rasulullah SAW selesai menunaikan ibadah salat Isya. Kemudian, Jibril turun dari langit dan masuk ke kediaman beliau di Makkah.

Jibril lalu membelah dada Rasulullah SAW untuk diambil hatinya, yakni dicuci menggunakan air ZamZam untuk membuang keburukan dan mengisinya dengan hikmah dan keimanan.

Setelah hati Rasulullah SAW dikembalikan dan dijahit dada beliau, malaikat Jibril mengajak beliau untuk naik ke atas langit.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *