Sampang, liniindonesia.com – Musim kemarau menjadi hikmah tersendiri bagi kalangan Petani tembakau, diantaranya di desa palenggiyan Kecamatan kedungdung kabupaten Sampang. banyak petani bertaruh hidup demi mendapatkan cuan dari hasil menanam tembakau.
Namun melihat harga jual tembakau di pasaran cukup memperihatinkan, untuk kualitas super harganya berkisar 28 ribu s/d 30 ribu rupiah .
hal ini yang membuat para Petani tembakau harus tarik nafas dalam-dalam pasalnya mereka harus menahan kerugian akibat harga jual tembakau di pasaran terlalu murah.
“harga tembakau saat ini yang paling super, harga kadang 30ribu perkilo kadang 28ribu perkilo” ungkap H. Mayyu bersama pekerjanya sedang memasat tembakau saat di wawancara oleh reporter liniindonesia.com. jum’at (2/10)
ia menambahkan harga jual tembakau sangatlah tidak sesuai dengan harapannya meskipun kualitas tembakau sendiri sangat bagus namun harga jual tetap murah saat di jual ke agen.
“ya harga, bekoh(bahasa madura) tembakau sangat tidak di hargai oleh pedagang, sangat murah pak” imbuh H. Mayyu
meski begitu petani terpaksa memanen tembakaunya walau harga murah guna mengembalikan sebagian modal awal minimal 20 sampai 30 persen.
terpisah pengakuan dari pedagang menjelaskan bahwa dirinya sudah ambil harga yang paling tinggi
“harga udah tinggi, jika harga disamakan dengan kebijakan pemerintah pamekasan tidak dapat apa-apa dapat capek saja” ungkap pria sapaan Halil tersebut.
dikutip dari pernyataan Baddrut tamam Bupati Pamekasan merinci dari hasil pertemuan sebelumnya antara Pemerintah, Asosiasi Petani Tembakau, dan Pabrikan disepakati bahwa biaya pokok produksi (BPP) tembakau dalam tiga jenis, yakni Rp54.437 per kilogram untuk tembakau pegunungan, lalu Rp41.499 per kilogram untuk tembakau tegal, dan Rp32.708 per kilogram untuk tembakau sawah.(fa’i)
