Jokowi Minta Petinggi BUMN Perhatikan Nilai Ekonomi dan Dampak Sosial

Pengarahan Presiden Joko Widodo kepada para direktur utama BUMN, di Ballroom Hotel Meruorah Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (14/10/2021). (Foto: BPMI Setpres/Laily)

Manggarai Barat, liniindonesia.com – Presiden Jokowi berharap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat bersaing di kancah internasional. Oleh karena itu, perlu adanya kemampuan merespons dan mengadaptasi secepat-cepatnya terhadap era revolusi industri 4.0, disrupsi teknologi, dan pandemi COVID-19. Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan arahan kepada para Direktur Utama BUMN di Hotel Meruorah Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (14/10/21).

“Ini mau kita bawa BUMN ini go global, bersaing di internasional. Jadi, ya mulai harus menata, adaptasi pada model bisnisnya, teknologinya, paling penting ini. Dunia sudah kayak gini, revolusi industri 4.0, disrupsi teknologi, ada pandemi,” ucapnya.

Bacaan Lainnya

Jokowi meminta seluruh perusahaan BUMN untuk dapat beradaptasi pada model bisnis baru seiring dengan perkembangan teknologi, salah satunya dengan bekerja sama dan berkolaborasi dengan perusahaan global lainnya.

“Kalau mau cepat, kita beradaptasi itu, cara yang paling cepat adalah berpartner, perusahaan global mana yang paling baik, ajak, pasti mau itu dengan kita,” ucapnya.

Di samping itu, Jokowi pun mengingatkan perusahaan BUMN untuk memperhatikan aspek perekonomian dan indikator tingkat efisiensi dari investasinya atau internal rate of return (IRR).

“Tolong dihitung, karena apa pun BUMN ini adalah perusahaan negara, social impact-nya dihitung juga. Dan yang paling penting, reviu terus keekonomiannya. Berhitung, kalkulasi, sehingga kita bisa tahu pertumbuhan ke depan itu akan seperti apa,” tuturnya.

Jokowi menuturkan, untuk dapat bertahan pada era revolusi industri 4.0, suatu perusahaan perlu menyiapkan SDM dan ekosistemnya agar dapat beradaptasi pada perkembangan teknologi tersebut.

“Yang namanya transformasi bisnis, yang namanya adaptasi teknologi sudah menjadi keharusan dan tidak bisa tidak. Kita hanya hitungan kita, kita ini balapan,” tandasnya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *