Puncak Omicron Diprediksi Hingga Maret

Kasus COVID-19 Di Daerah Relatif Terjaga. foto: Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Humas Setkab/Rahmat)

Pemerintah juga menghimbau perkantoran, untuk menerapkan kembali kebijakan work from home (WFH).

Dalam kesemptan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kasus Omicron di negara-negara lain mencapai puncak dengan cepat. 

Bacaan Lainnya

Kenaikan kasus yang cepat ini terjadi dalam waktu antara 35 sampai 65 hari.

“Beberapa negara sudah mengalami puncak dari kasus Omicron. Dan puncak tersebut dicapai secara cepat dan tinggi. Waktunya berkisar antara 35 sampai 65 hari,” kata Menkes Budi Gunadi dalam siaran persnya, Minggu (16/1/2022).

Menkes Budi pun membandingkan kenaikan kasus Omicron dengan yang terjadi di Indonesia.

Pemerintah meminta, masyarakat harus mempersiap puncak kasus Omicron.

“Tergantung kita melihatnya dari mana, Indonesia pertama kali teridentifikasi pertengahan Desember. Tapi kasus kita naiknya di awal Januari. Nah antara 35 sampai 65 hari terjadi kenaikan yang cukup cepat dan tinggi. Itu yang memang harus dipersiapkan oleh masyarakat,” ujar Menkes. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *