Minta Maaf Tak Bisa Atasi Minyak Goreng, Mendag: Ulah Manusia Rakus dan Jahat

Warga membawa jerigen kosong untuk mengantri minyak goreng di halaman Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (3/2/2022). Minyak goreng curah dengan harga Rp11.500 per liter mulai didistribusikan ke pasar tradisional. Salah satu pasar yang terdapat minyak goreng sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) tersebut di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. Foto:BeritaSatu

Jakarta, Lini Indonesia – Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi meminta maaf lantaran tak sanggup menangani permasalahan kelangkaan minyak goreng. Dirinya menduga persoalan minyak goreng menjadi langka disebabkan oleh mafia dan spekulan yang mengambil keuntungan, meski telah dibuat kebijakan namun tidak memberikan dampak yang efektif.

“Dengan permohonan maaf Kementerian Perdagangan tidak dapat mengontrol karena ini sifat manusia yang rakus dan jahat,” ucapnya dalam rapat bersama Komisi VI DPR, Kamis (17/3/2022).

Bacaan Lainnya

Lutfi mengakui akan keterbatasan pihaknya soal wewenang dalam undang-undang untuk mengusut tuntas masalah mafia dan spekulan minyak goreng. Menurutnya kebijakan yang bisa ia lakukan hanya sebatas mengatur pasokan.

Oleh karena itu, ia meminta bantuan kepada Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri untuk menindak mafia dan para spekulan tersebut.

“Sementara ini kami punya datanya tapi saat ini sedang diperiksa oleh polisi, oleh Satgas Pangan, tetapi keadaannya sudah menjadi sangat kritis dan ketegangan yang mendesak,”imbuhnya.dilansir dari cnnindonesia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *