UMY Nyatakan Sikap: Pelanggaran Konstitusi dan Hilangnya Etika Meningkat Tanpa Malu

Jakarta, Lini Indonesia – Sejumlah Dewan Guru Besar dan civitas akademika Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyatakan sikapnya terkait situasi NKRI yang dinilai tidak kondusif di masa Pemilu 2024 ini.

Pernyatakan sikap tersebut dibacakan oleh Prof Akif Khilmiyah di depan gedung AR Fachruddin Kampus UMY pada Sabtu (3/2/2024).

Bacaan Lainnya

“Dalam kurun waktu satu tahun ini, eskalasi pelanggaran konstitusi dan hilangnya etika bernegara seperti tiada henti dan meningkat tanpa malu-malu lagi,” ujarnya.

Situasi ini terlihat mulai dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dikebiri, pejabat yang makin doyan korupsi, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dinilai tak berfungsi membela anak negeri, dan sebagian hakim Mahkamah Konstitusi (MK) yang dinilai tidak punya etika dan harga diri.

“Puncak dari semua itu adalah dipasungnya hakim MK oleh ambisi penguasa negeri dan hilangnya etika dalam politik kontestasi menjelang Pemilu 2024 pada tanggal 14 Februari nanti,” lanjutnya.

Seharusnya penguasa di negeri ini mengutamakan kepentingan rakyat yang terpinggirkan oleh kekuatan oligarki, tetapi justru mereka lebih fokus pada mempertahankan dan mengejar kekuasaan tanpa henti.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *