Jakarta, Lini Indonesia – Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, anggaran untuk bantuan sosial akan mengalami peningkatan yang signifikan pada Kuartal I/2024. Pada bulan Februari lalu, pencapaian penyaluran bantuan sosial mencapai Rp22,5 triliun.
Hal ini merupakan lonjakan yang besar dibandingkan dengan penyaluran pada akhir Februari 2023 yang hanya mencapai Rp9,6 triliun.
“Bansos kita melonjak tajam Rp9,6 triliun jadi Rp22,5 triliun,” ujarnya dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, Selasa (19/3/2024) dikutip dari CNN.
Realisasi belanja bantuan sosial dipengaruhi oleh penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) tahap I pada Januari dan program kartu sembako pada bulan berikutnya.
Kementerian Sosial bertanggung jawab atas penyaluran dana sebesar Rp12 triliun untuk PKH bagi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Kartu Sembako bagi 18,7 juta KPM.
Selain itu, Kementerian Kesehatan mengalokasikan Rp7,7 triliun untuk bantuan iuran Program Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi 96,7 juta peserta.
Kemudian, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memberikan bantuan sebesar Rp900 miliar untuk Program Indonesia Pintar (PIP) bagi seribu siswa dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah bagi 105,1 ribu mahasiswa.
Bantuan juga disalurkan melalui Kementerian Agama sebesar Rp1,1 triliun untuk PIP bagi 1,4 juta siswa dan KIP Kuliah bagi 11,1 ribu mahasiswa.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga terlibat dengan menyediakan bantuan sebesar Rp800 miliar untuk tanggap darurat bencana.
Sri Mulyani menegaskan bahwa kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 sangat baik hingga 15 Maret lalu. Terdapat surplus anggaran sebesar Rp22,8 triliun atau 0,10 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
Surplus ini disebabkan oleh pendapatan negara yang mencapai Rp493,2 triliun, lebih tinggi dari belanja sebesar Rp470,3 triliun.(NA)
